Bukan berita baru jika ponorogo merupakan gudangnya pesantren. Mulai pesantren yang baru lahir hingga pesantren yang sudah berusia ratusan tahun.
5 juni 2007 , seorang dai bernama Ustad Asyim Rasyadi dipercaya mengemban amanah membuka cabang baru di ponorogo. Ustad Asyim demikian ia disapa, yang asli Magetan (letaknya tak jauh dari Ponorogo) merasa siap merintis Hidayatullah cabang Ponorogo.
Bukan pekerjaan mudah. Tapi itulah dai-dai Hidayatullah, dalam kondisi apa pun selalu berjuang demi tegaknya islam dibumi. Berdiskusi dengan beberapa tokoh yang perduli dengan perkembangan islam dilakukan Ustad Asyim. Dari perbincangan tersebut Allah menghadirkan tempat yang dijadikan markas rintisan. Tempat tersebut saat ini masih berstatus pinjaman dari simpatisan berlokasi kompleks masjid sirotum mustaqim segaran singosaren jenangan.
Namun hal itu tak menyurutkan semangat Ustad Asyim. Tapi seiring pergantian waktu. Roling tugas menuntaskan perjuangan Ustad Asyim dibumi batara katong tersebut.
Ia kini digantikan oleh tenaga muda asal Trenggalek. Yakni Ustadz Agus Mahmudi. Besar harapan dari tenaga muda yang cemerlang ide dan kreatifitas sertaa energik tenaganya ini membuat Hidayatullah Ponorogo segera menyusul cabang-cabang hidayatullah lainnya menyumbang iklim pendidikan dan dakwah.
Kini dipesantren itu telah ada 7 santri yang menemani perjuangan dai muda tersebut. Memang, belum terlihat hasil dari buah perjuangan mereka. Tapi sebenarnya pada fase inilah, nikmatnya hasil akan dituai.